Penelitian yang telah dilakukan kepada 45 orang pria dan wanita yang mengalami masalah dengan berat badan berlebih (obesitas) serta yang dalam kondisi sehat, dengan rentang usia antara 21-70 tahun dan dibagi dalam 3 kelompok diet :
- Kelompok diet rendah lemak tanpa buah alpukat
- Kelompok diet lemak sedang dengan mengkonsumsi alpukat
- Kelompok diet lemak sedang tanpa konsumsi buah alpukat.
Hasilnya?
- Pada orang yang berdiet lemak sedang dengan disertai konsumsi alpukat dengan teratur memiliki kadar kolesterol jahat yang lebih rendah (tingkat LDL atau kolesterol jahat menurun sampai dengan 13,5 poin);
- Untuk kelompok yang berdiet lemak sedang tanpa makan buah alpukat, kadar LDL menurun sampai dengan 8.3 poin;
- Sedangkan bagi mereka yang berdiet rendah lemak tanpa disertai dengan makan alpukat teratur kadar LDL berkurang 7,4 poin.
Pada penelitian yang lainnya, mengatakan bahwa buah alpukat memang bermanfaat dalam menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Mengkonsumsinya dengan teratur dan takaran yang tak berlebihan berdampak pada kadar trigliserida yang turun sampai dengan 20%, kadar kolesterol jahat turun sampai dengan 22%, dan kadar kolesterol baik (HDL) naik sampai 11%.
Sebagian besar kalori yang dihasilkan oleh buah alpukat yaitu sebanyak 77% kalori berasal dari lemak berupa asam oleat (sejenis lemak tak jenuh tunggal). Asam oleat ini ternyata juga terkandung dalam minyak zaitun, lho.
Kembali ke alpukat! Tidak heran, kalau buah yang berdaging kekuningan ini dinobatkan sebagai salah satu buah yang mempunyai kandungan lemak paling banyak. Yang perlu diketahui dan diperhatikan dalam konsumsi buah alpukat adalah bahwa kalori rata-rata yang ada dalam alpukat berkisar antara 200 sampai dengan 300 kalori. Jadi jika anda mengkonsumsi alpukat dalam jumlah banyak, berdampak pada tubuh yang gemuk. Beberapa penyakit yang dapat diatasi dengan konsumsi alpukat selain kolesterol tinggi antara lain adalah jantung, stroke, kanker, dan membantu mengendalikan penyakit diabetes.
(sumber)